- Dzikir adalah tanaman surga. Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda
-
مَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ، غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِي الْجَنَّةِ
- “Barang siapa mengucapkan: سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ‘Maha Suci Allah yang Maha Agung dan segala puji hanya bagi-Nya’, maka ditanam baginya sebatang kurma dalam surga,” (At-Tirmidzi, no. 3464; dan shahihkan Al-Albani. Lihat Shahih At-Tirmidzi.)
- Pemberian dan karunia yang diberikan karena dzikir tidak pernah diberikan karena amal yang lain apa pun.
- Dzikir kepada Allah Ta’la secara kontinyu akan memberikan
rasa aman yang terpancar dari lisan yang mana lisan sering menjadi
penyebab kesengsaraan hamba dalam kehidupan duniawi dan akhirat. Maka
sesungguhnya melupakan Rabb menjadikan dirinya lupa kepada dirinya dan
segala kemaslahatannya. Sebagaimana firman Allah Ta’la,
-
وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُون
- “ Dan jangan lah kamu seperti orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah
oranng-orang yanng fasik.”(Qs Al-Hasyr: 19)
- Dzikir bisa tetap bersama hamba sekalipun dia berada diatas
kasurnya, di pasar, sehat atau sakit, senang dan bahagia, ditempat
kerjanya, keadaan berdiri, duduk, berbaring, bepergian, atau ketika
mukim. Dengan demikian, dzikir berlaku umum, dapat dilaksanakan dalam
semua waktu dan kondisi, kapan pun dan bagaimana pun.
- Dzikir adalah cahaya bagi pengamalnya ketika di dunia, dalam
kuburnya, dan di akhirat akan memancar dihadapannya, membimbingnya
berjalan di atas shirath. Oleh sebab itu, beliau sangat serius memohon
cahaya kepada Allah, sehingga beliau meminta-Nya agar meletakkan cahaya
dalam daging, tubuh dan tulang, urat dan rambut, pendengaran dan
penglihatan, atas dan bawah, kanan dan kiri, belakang dan depan
beliau.sehingga beliau berucap: ”… dan jadikanlah aku sebagai
cahaya.”
Beliau shlallallahu alaihi wa sallam memohon kepada Rabbnya
agar menjadikan cahaya pada dzat beliau yang lahir ataupun bathin, dan
sudi kirannya meliputi beliau dari segala penjuru. Maka, agama Allah
adalah cahaya. Kitab-Nya adalah cahaya. Rasul-Nya adalah
cahaya.rumah-nya yang disediakan untuk para wali-nya adalah cahaya yang
gemerlap. Allah Ta’ala adalah cahaya semua lapisan langit dan bumi. Diantara nama-nama-Nya adalah An Nur (cahaya).
- Bahwasanya dzikir adalah pokok segala asas. Jalan umum bagi semua
orang dan sangat diharapkan semua wilayah. Barangsiapa yang dibukakan
pintu masuk ke dalam dzikir, maka telah dibukakan pintu masuk bertemu
kepada Allah Azza wa Jalla. Hendaknya dia bersuci dan masuk
sehingga bisa mendapatkan sisi-Nya segala apa yang dia inginkan . Siapa
yang mendapatkan (ridha) Allah, maka dia akan meraih segalanya. Dan
barang siapa terluput dari (ridha) Allah maka dia terluputkan segalanya.
- Dzikir mampu mengumpulkan apa yang terserak dan memecah apa yang
menyatu, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Yakni, dzikir
mampu mengonsentrasikan hati dan keinginan hamba yang berserakan,
memupus keresahan, kegalauan, kesedihan, tekanan jiwa, dan kesatuan
tentara iblis, sebab iblis terlaknat terus mengirim kepada setiap hamba
pasukan demi pasukan.Dzikir juga mendekatkan akhirat dan membuatnya
terpandang agung dalam hati, sebaliknya mengerdilkan dunia di mata hamba
dan menjauhkannya dari hati maupun lisan.
- Dzikir membangunkan hati dari tidur pulasnya dan membangkitkan dari
ngantuknya. Jika hati tidur, maka akan ketinggalan segala macam
keuntungan, kesempatan, dan mengalami kerugian.
- Dzikir adalah sebatanng pohon yang membuahkan berbagai pengetahuan.
- Seorang ahli dzikir akan sangat dekat dengan Dzat yang dia berdzikir
kepada-Nya. Dzat yang dia berdzikir kepada-Nya akan bersama-Nya.
Kebersamaan ini berupa perlindungan, cinta, pertolongan dan taufik. Hal
ini karna firman Allah Ta’ala
-
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ
- “Sesungguhnya Allah beserta ornag-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.”(Qs An-Nahl: 128)
وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
- “Dan sesunggunya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”(Qs Al-Ankabut: 69)
لا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
- “Janganlah kamu berdukacita, sesungguhnya Allah beserta kita.”(Qs At-Taubah: 40).
Seorang ahli dzikir adalah orang yang besar bagiaannya ketika
mendapatkan kebersamaan tersebut, sebagaimana disebutkan dalam hadits
qudsi.
”Aku bersama hamba-Ku jika dia berdzikir kepadaku. Dengan-Ku kedua bibirnya bergerak” (HR Ahmad, (2/540) dan selainnya. Dishahihkan Al-Albani. Lihat Shahih Al Jami’, (no.1906))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar