Minggu, 11 Oktober 2015

BAB ; 10 : TUJUH LATHIFAH RAHASIA DAN HIKMAHNYA A’LAMNYA-DAN SHIFATNYA ...LATIN....



BAB KESEPULUH :
TUJUH LATHIFAH  RAHASIA DAN HIKMAHNYA
A’LAMNYA-DAN SHIFATNYA

1 . Lathifatul Qolbi,

Lathifatul qalbu itu tempatnya perasaan lemah lembut, shabar, pengasih, bersangetan lapang,
Thareqat sanatan Nabitullah Adam a.s, cahya kuning tiada terhingga,
Lathifatul qalbu itu (penghulu) dari semua lathifah yang tujuh,
Di dalamnya itu syifat insan jika dibuka dibawah susu kiri dapatlah dilihat dengan mata kepala sebuah jantung yang sebenarnya dikendalikan oleh lathifatul (Qalbi).
Adapun lathifatul qalbi itu sangat halus tidak dapat dilihat dengan mata kepala, juga bukannya bertempat di dalam atau diluar jantung, atau juga bukannya dimuka, atau dibelakang, atau di atas, atau dibawah jantung, melainkan lathifatul qalbi itu berhubungan dengan jantung, dikatakan seolah-olah alam ghaib, karena bagaimana (haqeqat) berhubungannya tiadalah kita ketahui, melainkan Allah yang Maha Mengetahui perhatikanlah! Didalam shalat disunatkan kita (menggerakan jari telunjuk) jari kanan di waktu (Nidah) kita membaca (Illallah) kalimat syahadat rahasia. Rahasianya : yaitu jari telunjuk digerakkan, agar supaya gerakan itu sampai (ke jantung) dan dari jantung terus sampai gerakkan  itu (ke hati sanubari), rata-rata jantung kita bergerak (berdenyut) di dalam satu menit) itu (70 x ) jadi di dalam satu hari satu malam ada (60x7x24=100800x)
Air biniyah (alma-ul hayat) yang turun dari (tulang sulbi bapak) masuk kedalam kandungan ibu menjadilah (jantung) dan sebatang tubuh kita yang kasar yang disertai kotoran-kotoran (hawa nafsu), syifat-syifat (syaithaniyah) dan kebengisan yang keji.
Justru itu barang siapa yang ingin kembali kepada (ashal manusia sejati), harus bersih dari syifat-syifat (syaithaniyah) dan (baliyah), lalu dengan tulus dan (ikhlash) mengerjakan (dzikrullah, Allah, Allah, Allah) dalam lathifatul (Qalbi -50,000x) didalm masa sehai semalamnya maka keluarlah (lima syifat madzmumah yang tercela) nafsu kejahatan (amarah)       
Nafsu kejahatan syahwat,
Keinginan,
Gila dunia/harta benda,
Syaithaniyah,iblis dari lubuk hatinya,


Dan bersama dengan itu masuklah kedalam (hati sanubari lima) syifat (mahmudah) yang terpuji
Iman,
Tauhid,
Ma’rifat,
Islam,
Malaikat,
Dan tidak dapat berbaur dengan syfat (madzmumah) dengan syifat (mahmudah)

NASIHAT :

Memperturuti kehendak (hawa nafsu) yang ada di dalam (lathifatul qalbi) itu membawa manusia menjadi (kafir),

Qalallahu ta’alaa : ara-aital manittakhada ilaahahu hawaaihu, afa antatakuunu’alaihiwakila.(al-furqan-43)

Artinya : adakah engkau melihat orang yang menjadikan (hawa nafsunya) sebagai tuhannya? Maka apakah engkau menjadi
pemeliharaannya orang yang demikian? orang yang mempertaruhkan (hawa nafsu) berarti dia kafir.

Telah bersabda Nabi swa, Layu’minu ahadukum hatta yakuunu hawahu tab’an lima ji’tubihi.

Artinya : tidak sempurna iman kalian sampai manakala hawanya mengikuti ajaran yang Aku datangkan dengannya.

Dan lagi firman Allah ta’ala : fa-amma man thaghaa, wa-aktsaral hayatiddunya, fainnallaha jahiima hiyal ma’waa (annazi’at-37-38-39)

Artinya : adapun orang yang melampaui batas (kehambaan) dan yang mengutamakan kehidupan (dunia) ini, maka sesungguhnya (neraka jahim) adalah tempat tinggalnya.

Wa-amma man khafa maqama rabbihi wanahaan-nafsa ‘anil hawaa, fa-innal jannata hiyal ma’waa. (annazi’at 39-40)
Artinya : dan bahwasanya orang yang takut akan hari berdiri dihadapan tuhannya serta manahan (nafsu) dari mengikuti keinginan yang rendah maka sesungguhnya syurga itu tempat tinggalnya.

Bermula alam lathifatul qabu disebut alam syahadah, dan qadim wilayahnya Nabiyullah Adam as, dan nurnya itu kuning, dan ashal anasirnya,
Al-mau…….air
An-narun…..Api
Ar-rihun……Angin,
At-turabun………….Tanah,
Dan pada jurusan itu tempatnya (nafsu hawa Iblis) maka dihancurkan (dibakar) dengan (dzikrullah) lafadz al-jalalah (Allah,Allah,Allah) dengan tatacara tertentu dengan terpinpin oleh syaihul mursyid (5000x)

Perhatikan pula firman allah ta’ala : fadzkurullaha kadzikrikum abaa-akum au asyadda dzikran (al-baqarah 200)

Artinya :  hemdaklah kalian mengingat Allah (menyebut-nyebut Allah) sebagaimana kalian supaya menyebut-nyebut orang tuamu atau lebih banyak/sering menyebut-nyebut nama Allah dari pada menyebut-nyebut orang tuamu.

Dan telah bersabda Rasulullah saw : aktsiruu dzikru llahi ‘alaa kulli hali fa-innahu laisa ‘amalu ahabba ilaallahi walaa anjaa lil’ibadi min kulli syai-in fiiddunya wal-aakhirati min dzkrillahi (rawahu thabrani)

Artinya : perbanyaklah berdzikir menyebut nama Allah pada tiap2 keadaankeadaan bagaimanapun juga sesungguhnya itu tiada ‘amal yang terlebih baik disukai bagi Allah dan tiada menyelamatkan hamba daripada segala urusan dunia dan di akhirat daripada ‘amal berdzikir menyebut-nyebut nama Allah.
Dalam sebuah hadits  yang diriwayatkan dari saidina ‘ali ra, katanya :
Qultu Yaa Rasulullahi, Ayyuth-thariiqi aqrabu ilallahi wa as-aluha ‘alaa ‘ibaadillahi wa-afzhaluha ‘indallahi ta’alaa? Faqala : faqala yaa’aliyyu ‘alaika bidawami dzikrillahi, faqala ‘aliyyu : kullunnasi yadzkuruunallaha, faqala saw : yaa ‘aliyyu, laa taquumussa’atu hattaa laayabqaa ‘alaa wajhil-ardhi man qala : ( Allah, Allah)

 Artinya : Aku berkata : wahai Rasulullah, manakala jalan / thareqat yang lebih mendekatkan kepada Allah dan jalan yang semudah-mudahnya bagi hamba Allah dan yang seutama-utamanya dari sisi Allah ta’ala, maka bersabda Rasulullah saw, wahai ‘ali tidaklah terjadi (huru-hara qiyamat) sehingga tiada lagi dikekalkan dari permukaan bumi ini orang yang mengucap (Allah, Allah, Allah),
Dan lagi bersabda Rasulullah : inna likulli syai-iin saghalatan qalbi dzikrullahi.
Artinya : sesungguhnya bagi tiap-tiap sesuatu ada alat pencuciannya/pembersihnya, maka sesungguhnya pencuci (hati) itu ialah (dzikrullah

2 . Lathifatur-ruuh,

Bermula ‘alamnya lathifatur-ruuh itu ‘alamnya (malakut) dan qadim wilayahnya thareqat sanatan Nabiyullah Ibrahim as, dan Nabiyullah Nuuh as.
Dan nurnya itu ahmar (merah) tidak terhingga
Dan anasirnya itu narun (api) tempat pengasih dan terhalus hati,
Suka/duka,
Rasa goyah dan tak tetap,
Dan pada jurusan itu kelakuannya syifat bahaimi (binatang) yakni
Thama,
Gila dun-ya/harta,
Kikir,
Gemar banyak makan dan minum,membawa lali dan lupa kepada allah, maka dihancurkan dan diberantasnya dengan dipalukan Dengan palu yang keras tekanan yang kuat serta digoreskan dengan geresan yang nyata kedalam Lathifatur-ruuh Dzikir kalimat lafazh Al-jalalah----Allah----Allah----Allah---1000 x ----dengan syarat-syarat tertentu dan engan terpimpin oleh syaihul mursyid, sehingga Shifat bahimiyah itu terkikis bersih. adapun Lathifatur-ruuh itu bertempat pada yang ikendarai Rob-bu ----paru-paru----Jasmani tetapi bukanlah bertempat didalamnya  atau iluarnya paru-paru hanya Lathifatur-ruuh itu berhubungan dengan paru-paru an bagaimana Haqeqat berhubungan-nya hanyalah Allah Yang Maha Mengetahuinya.

Maqomnya Lathifatur-ruuh itu (Nafsul Mulhimah), tempat turunnya limpah karunia Allah subhanahu wata’la:(muroqobatu Ma’iyyah) ketika pana yang kedua, yaitu (merasai) yaitulah orang yang merasai (dapat merasa) tajallillah.

3 . Lathifatus-sir :

Bermula alamnya alam (jabarut) wilayahnya (thareqat snatan) Nabiyullah Musa as dan nurnya itu (abyadhu-putih) tak terhingga, dan anashirnya itu (alma-u-air) shifat qahar
Lathifatussir bertempat pada yang dikendarai  jasmani dan pada jurusan itu kelakuannya shifat-shifat al-hayawanul waha-usu (binatang buas) yakni :
Pemarah,
Penindas,
Pemeras,
Perampas hak orang,
Kejam,
Dengki,benci,
Sampai hati
Tidak mengasihi orang susah,
Tidak menolong orang yang membutuhkan,
Gila kekuasaan dan semacamnya itu,
Maka shifat-shifat yang keji itu dikikis dihancurkan dengan goresan yang kuat (berdzikir) didalam (lathfatussir) ini kaliamat lafadz al-jalalah (Allah,Allah,Allah), banyaknya (1000x) dengan sarat dan ketentuan yang terpimpin oleh syaikhul mursyid.
Lathifatussir adalah tempat terbitnya :
Suka cita,
Riang gembira,
Pengasih,
Penyayang,
Penyantun kerahmatan,
Adapun alamnya lathifatussir ialah alam jabarut,(ruh idhafi), Ashal penglihat rasa panas dan dingin, maqam nafsu mutmainnah, Tempat turunnya limpah karunia muraqabah ketika pena yang kedua (muraqabatul ma’iyah), Ruuh Idhofi,

4 . Lathfatul Khofi :

Bermula lathifatul khafi bertempat pada yang dikendarai berhubungan dengan limpa jasmani dan bagaimana haqeqat berhubungannya hanyalah Allah yangmengetahuinya, alamnya lathifatul khafi itu alam (lahut) dan qadim wilayahnya thareqat sanatan nabiyullah Isa as, dan nurnya (aswad-hitam/hijau) dan anasirnya rihun- angin) tempat terbitnya :
Duka cita,
Penakut dan cengeng,
Dan pada jurusan ini kelakuan shifat syaithaniyah yaitu :
Hasud/dengki,
Khiyanat,
Buruk hati,
Dendam,
Nafaq/bermuka dua,
Mengumpat,
Maka dihancurkanlah shifat-shifat kecelaan itu dengan (godam) yang kuat dan keras yakni (berdzikir) lafadz al-jalalah (Allah, Allah, Allah), sebanyak (1000x) dengan syarat tertentu dan dengan terpimpin oleh syaikhul mursyid.

5 . Lathifatul Akhfa :

Bermula lathifatul akhfa bertempat yang dikendarai berhubungan dengan (ampedu) dan buah pinggang/punggung,alamnya itu alam ghaib dan qadim wilayahnya thareqat sanatan nabiyullah Muhammad saw, nurnya itu (hitam) tak terhingga, anasirnya (turabun-tanah) martabat dzat mutlaq, dan pada jurusan ini kelakuan shifat (rabbuniyah) yaitu :
Ujub,
Riya,
Takabur,
Sombong,
Tinggi hati,
Maka kalau terjangkit shifat-shifat tercela tersebut membawa manusia kepada (kafur nikmat), maka perlu diberantas dihancurkan dengan tekanan yang kuat dan goresan yang nyata (berdzikir) kalimat lafadz al-jalalah (Allah,Allah,Allah),dengan syarat tertentu dan lagi terpimpin oleh syaikhul mursyid (1000x).
Dan manakala kita mengingat Allah didalam lathifatul Akhfa ini berpengaruhlah shifat-shifat terpuji yakni shifat-shifat ‘ubuudiyyah (syifatnya anbiya dan aulia).
Dan Lathifatul Akhfa itu tempat terbitnya Jazmu,
Berani dan malu,
Rasa jauh dan dekat,
Ashalnya Jasad dan alat pengrasa, tempat Syahwat,
Martabat Shifat Al-kamil
Maqom Shifat Nafsul Kamilah
Tempat turunnya limpahan karunia Muroqobatul Ma’iyah ketika fana yang ketiga.

Lima Lathoif tersebut :---Lathifatul Qolbi---Lathifatur-ruuh---lathifatus-sir---Lathifatul khofi---Lathifatul akhfa, Semuanya terhimpun di dalam satu nama (‘Alamul Amri)


6 . Lathifatun-nafsi Annathiqoh :

Bermula Lathifatun-nafsi Annathiqoh bertempat pada yang dikendarai---berhubungan dengan (Otaq Jasmani) tiada kita ketahui hanya Allah Yang Maha mengetahuinya.’Alamnya itu ‘Alamul Ghoyubu dan Qodim wilayahnya Thoreqat sanatan Naniyullah Nuuh.a.s. dan nurnya itu :
Azraq----Biru----Gilang-gemilang,
Maqom Malaikat,
Tempat tapakur,
Fikir dan pandang kekhadirat Ilahi
Nafsu Rodhiyah tempat turunnya limpah karunia murokobah yang ke enam.
Lathifah ini tempat kelakuan : memanjangkan angan-angan suka dan diam,
Bingbang dan ragu-ragu, dan situ tempat tertulis naskah gambaran yang dicintai jikalau naskah gambaran sesuatu berkepanjangan di dalam otaq, maka timbullah pancang angan-angan(thuhul ‘amali) membaurkan
·   Ragu-ragu
·   Was-was,
·   Bingbang dalam mempertinggi ‘Amal kebajikan,
·   Lalu malas beramal shalih,
·   Melalaykan bertaubat,
·   Keras hati dan melupakan akan mati,
 Lagi shifat-shifat Madmumah,seperti :
·   Nekad,
·   Otaq-otakan,
·   Untung-untungan,
Maka hendaklah bersihkan dipalu shifat-shifat tercela itu dengan dzikrullah kalimatul jalalah (Allah, Allah, Allah), kedalam lathifatn-nafsi anathiqah (1000x).
Dengan syarat tertentu dengan terpimpin oleh syaikhul mursyid, dengan tulus Ikhlash agar terganti pengaruh syifat-shifat (mahmudah) yang terpuji yaitu dikatakan (nafsu mutmainah) nafsu yang menurut pada perintah Allah ahli mantheq berkata (al-insanu hayawanu natiqu) artinya :manusia itu adalah hayawan yang pandai berpikir, maka ahli memperbanyak (Taubat) dan (berdzikir) pada lathifatun-nafsi annathiqah, supaya pikiran kita jangan tersesat dengan memperbuat yang terlarang
7 . Lathifatul Kulli Jasadi:

Bermula lathifatul kulli jasadi itu meliputi seluruh badan jasmani dengan kata lain bahwa lathifatul kulli jasadi ini mengendarai sebatang tubuh kasar kita (alam syahadah, alam munzilat, qadim wilayahnya itu anbiya, dan nurnya itu terang cemerlang gilang gemilang maqamnya karama katabaien, tempat (duka) wajadan, syurga, rindu, akan Allah, tetapi juga tempat duduknya dua shifat (madmumah) yaitu pengaruhnya :
Jahil,
Lali,
Malas dari jurusan tempat keluarnya shifat-shifat jahil aqaliyah.
Bodo,
Dungu,
Teledor,
Maka diberantas dihancurkan shifat-shifat kecelaan ini dengan (berdzikir) dan disamping itu penyakit (jahil) itu di obati juga dengan menuntut ilmunya terus-menerus (sampai kelubang lahat).


Firman Alah Ta’ala : Fala Takuunan-na minal jahiliina. (al-an’am ayat. 35)
Artinya : Maka janganlah engkau menjadi salah seorang dari mereka yang ---Jahil-jahil---

Dan lagi ; wadzkurrabbaka fii nafsika tadharru’an wakhiifatan wadunal jahri minal qauli bil ghuduwwi wal ashali wala takumminal ghafiliina (al-imran-205)

Artinya : dan sebut olehmu tuhanmu di dalam dirimu merendahkan diri kepadanya serta rasa takut kepadanya dan dengan cara tidak mengeraskan suara diwaktu pagi dan petang, dan janganlah engkau tergolong orang-orang lali dari (berdzikir).

Dan firman allah SWT : walaqad dzaraana lijahannama katsiiran minal jinni wal-insii lahum quluubun laa yaftahuuna biha walahum ‘ayunun laa yubshiruna bihaa walahu dzral-layasma’uuna biha, u-laa-ika kal-an’ami balhum adhallu, ulaa-ika humul ghafiluuna (al-imran- 179).

Artinya : dan demi Allah, sungguh telah kami ciptakan untuk masuki neraka jahanam, kebanyakan daripada (jin) dan (manusia) mereka mempunyai hati (aqal) perasaan yang mereka tidak memahami dengan hatinya itu dan mereka mempunyai (mata) yang mereka tidak dapat melihat engannya, dan bagi mereka ada (teling) yang mereka tidak dapat mendengarnya mereka itu adalah sebagai (binatang ternak berkaki empat) bahkan lebih sesat lagi dari itu mereka adalah orang-orang yang (laly) dari pada mengingati Allah.
Lathifatul kullimjasadi disebut juga tempat (fana ullah dan baqa ullah) tempat duka dan wajadan-persembahan diri kepada Tuhannya, tempat turunnya limpah karunia (dzat qudus) dan Maha Berdiri Sendirinya, tempat muraqabah maqam haqeqat. 
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dan Lathifatun-nafsi an-nathiqoh bersama dengan Lathifatul kulli jasadi disebutlah keduanya----- Alamul Kholqi-----
Ketahuilah.hikmah lafazh Al-jalalah melalui tiap-tiap lathifah itu ada mengandung---Sir-ri----

Dzikir Lathoif. Dzikir Muroqobah.

Pertama-tama di syaratkan bahwa pada menjalankan (dzikir lathaif) itu hendaklah lebih dahulu badan dilemahkan semua anggotanya, tidak boleh meminta pertolongan pada yang dzahir yakni maksudnya, tampa bantuan lidah dan macam kekuatannya yang bangsa (ghaib), tetapi (hadirkan) syaikhul mursyid berkekalan dzikir di dalam (lathoif) yang (tujuh) inilah dzikir (muraqabatul ma’iyah) berintai-intaian dengan keadaan suci dari pada (hadats-berpakaian) yang suci dari (najis) lalu (tempat) yang juga suci dari pada (najis) maka duduk dengan cara (tawaruk) duduk tahti dari kanan ke kiri.
Lalu memulai dengan membaca didalam hati: niyat, yakni :

Bismillahirrohmanirrohiim.  Allahum-ma in-ni nawaital kholwata tabat-tulan Ilaika wabtighoa limardhotikal wajhikal Kariim bifadhlika afidhoka wujudikal ‘Amimi ya-akramal karomiin,

Artinya : wahai allah, sesungguhnya hamba bersahaja berahlaq untuk menggemarkan diri akan engkau karena menuntut limpah keridhaan engkau serta wajah khadhirat engkau dengan segala kesempurnaan engkau dan limpah ruah wujud engkau yang merata meliputi, wahai tuhan yang maha mulya dengan segala kemulyaan.

Kemudian Membaca : ----Istighfar-------- 5 x / 15 x / 25 x / 70 x -------
                                  :-----Al-ikhlah-------3 x / 7 x ------------------------
                                  :-----Alfatihah--------1 x / 7 x -----------------------
Yang seumpamanya pahala kita haturkan (hadiahkan) kehadhirat Rasulullah saw, dan para shahabat dan para masyaikhi ahli silsilatil thareqati dan syekh yang memimpinnya  silsilah itu mulai membaca do’a di dalam hati (lathifatul qalbi)

Ilahi antal maqshudii waridhoka mathluubii ‘atinii muhib-bataka wama’rifataka,

Artinya : yaa allah engkau sajalah yang hamba maksud dan keridhan engkau sajalah yang hamba minta/tuntut berilah penuhilah hatiku dengan mencintai engkau dan dengan mengenal akan engkau.

 Lalu diteruskan membaca dalam lathifatul qalbi apa-apa yang tertera di dalam bambar lathifahnya ini, yakni :

Innani allaha lailaha illa anaa, allahu nazhiri, allahu hazdhiri, allahu ma’i, Allah,Allah,Allah, terus sampai (5000x) tettunya semakin lama/ dibiasakan akan nyata lebih cepat jalannya.
 Setelah selesai (5000x) di dalam lathifatul qalbou menggeser menuju pada lathifaturruh dan tatkala menggesernya / berjalannya

walillahil asmaul husna fad’uhu biha, yaa Allah , yaa Allah, yaa Allah, yaa mukhyii, allahu nazhirii, allahu hadhiri, allahu ma-i, Allah, Allah, Allah, di dalam laythifaturruh (1000x) lalu menggeser kejurusan.

Lathifatus-sir----menghela----Allahu Lailaha illa Hwu---Yaa-Allah---Yaa-Allah---Yaa-Allah---terus masuk didalam Lathifatus-sir---Yaa ‘azhiim---Allahu nazhirii---Allahu hadhirii---Allahu ma’i---Allah---Allah---Allah---didalam Lathifatus-sir ini---1000 x -----lalu geser hela
Kejurusan Lathifatul khofi----Allahu Lailaha illa huwal hayyu----Yaa-Allah---Yaa-Allah---Yaa-Allah---Yaqow-wiyyu----masuk didalam Lathifatul khofi---Allahu nazhiri----Allahu hadhirii---Allahu ma’i----Allah---Allah---Allah---di dalam Lathifatul khafi----1000 x -----lalu setelah itu
Menggeser dihela dari Lathifatul khofi, kelathifatul akhfa----wailahukum ilahu wahidu---yaa-allah---yaa-allah---yaa-allah---terus masuk kedalam Lathifatul akhfa.
Yaa-hakimu----Allahu Nazhiri----Allahu hadhiri----Allahu ma’i----Allah---Allah----Allah---  sebanyak----1000 x----dan setelah cukup lalu bergeser dihela kelathifatun-nafsi An-nathiqoh
Allahu Lailaha illahuwal khayyul qoyyum---yaa-allah---yaa-allah---yaa-allah---terus masuk kedalam Lathifatun-nafsi An-nathiqoh---yaa-‘azizu----yaa-allah----yaa-allah---yaa-allah---Allahu nazhiri----Allahu hadhiri----Allahu ma’i---Allah----Allah---Allah----sebanyak---1000 x
Dan setelah cukup bernggeser dihela kelathifatul kulli jasadi ----Shulthoni dzikri-----Yasyaa-allahu Lailaha illa huwal wahidul Qohar.----Yaa-Allah---Yaa-Allah---Yaa-Allah----terus masuk kedalam Lathifatul kulli jasadi ----Yaa-wadudu----Allahu nazhiri---Allahu hadhiri---Allahu ma’i----Allah---Allah----Allah---1000 x ------
PERHATIAN !

Tatkala berdzikir di dalam Lathoif tersebut,terutama tatkala didalam Lathifatul kulli jasadi hendaknya ---dirasai--- seakan-akan Seluruh tubuh berlukisan bergema Lafazh al-jalalah---Allah---Allah---Allah---
Dan lagi tatkala berdzikir di dalam salah satu Lathifah belum menncukufi jumlah yang di dzikirkan-jikalau dengan sendirinya Loncat bergeser kejurusan Lathifah berikutnya,itu mesti ditahan----tidak diperkenankan----
Selesai berdzikir Lafazh al-jalalah ----11000 x -----didalam tujuh Lathoif itu maka ditutup dengan membaca du’a :

Allahum-ma In-ni as-alukat-taubata wal inabata wal istiqomata ‘alas-sarii’atil ghor-roi wathoriqotil baidhooi birohmatika yaarhar-rohimiin.

Artinya : Yaa Allah sesungguhnya hamba memohon kepada Engkau akan sempurnanya taubat dan kembali kepada Engkau dan tetapkanlah hamba atas Thoreqat yang  mulya dan pula atas Thoreqat yang suci dengan rahmat Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


Dzikir lafzhul jalalah

tujuh lathaif :
Sebaiknya di latih dengan cara berangsur-angsur agar berhasil sampai pada maqam (pana) :
1      Bagi tingkat permulaan : tiap-tiap lathaif (100x) selama (100) malam.
2      Lalu meningkat tiap lathaif (1000x) selama (100) malam juga.
3    Baru meningkat pada kifayah yang sebenar-benarnya, yaitu di dalam lathifatul qalbi : (5000x) dan didalam (7) lathaif lainnya, masing-masing (1000x) sehingga di dalam (7) lathaif berju,lah (11000x).




PENJELASAN :

Menjalankan Dzikir Lafazh al-jalalah didalam tujuh Lathoif itu sangat penting ,maka di perlukan sekali kebenaran-ketenangan Menjalankan-nya sampai tentunya terbiasa semuanya Lathoif itu berkekalan bergerak sendiri dengan sendirinya menyebut-nyrbut kalimatul ‘Ulya.---Allah---Allah---Allah----tiada berkeputusan berkekalan idalam segala Keadaan dan tempat,hingga menjadi orang yang berkekalan beserta Allah, niscaya beruntung unia akhirat.oleh karena itu maka sesungguhnya dilatih dari tingkat permulaan terus meningkat dari lambat sampai bisa tambah cepat.
Untuk permulaan yang pertama :
Didzikirkan didalam tiap Lathifah masing-masing seratus kali---100 x --Allah---Allah---Allah---menjadi seluruhnya berjumlah tujuh ratus kali---700 x ----idalam tujuh Lathoif dan dijalankan dengan tekun selama empat puluh hari---40--hari--sampai---100---malam
Untuk tingkat kedua :
Ditingkatkan didalam tiap-tiap Lathifah masing-masing---100 x----Allah---Allah---Allah---
menjadilah di dalam tujuh Lathifah berjulah ----7000 x ----dan dijalankan dan dijalankan selama ---40---hari---sampai----100---Malam---- langsung dengan memenuhi syarath-syarath nya dan peraturan-nya.

Untuk tingkat yang tetap :
Didzikirkan didalam Lathifatul Qolbi---5000 x----dan didalam Lathoif lain-nya masing-masing---1000 x ---sehingga di dalam semua Lathoif yang tujuh berjumlah---11000 x-----serta dijalankan sekurang-kurang-nya,---100---malam---langsung dengan syarath2 dan peraturan-nya, bahkan lebih bauk bila dijalankan selama hidup di dunia ini.

Maka apabila kita telah dapat menjalankan dzikir tujuh Lathoif ini dengan sempurna, dan mengetahui bahwa Lathifah-lathifah Itu adalah satu-satunya Thoreqat Dzikir dari sunah Nabi-nabi Allah, barulah kita mengetahui dan mengerti apa itu -----TELAGA MUHAMMAD,----maka dengan mendapatkan-nya itu boleh dinamakan menjadi ---Thabiib---zhahir dan--- Thobib---bathin,----Doktor kesehatan jasmani--dan-- Doktor kesehatan Rohani sekali gus.
HIKMAH:

  Sakit jantung,
·   Paru-paru,
·   Hati kasar,
·   Limpa,
·   Ampedu,
·   Buah pinggang / punggung,
·   Sakit di Otaq / sharaf,
·   Tekanan darah tinggi / darah rendah,
·   Sakit pada daging,
·   Tulang / urat dan yang Lain-lain sebagainya.
Perhubungkanlah sakitnya dengan beberapa Lathoif-lathoif yang ada hubungan-nya----lihat bab kedelapan halaman –143-ini nomor sementara tawajuhkan sisakit itu dan jalankan engan ikhlash.
Maka pancarkanlah dahulu berdzikir kalimatul ‘ulya---Allah---Allah----Allah---di dalam---7----Lathoif ----11000 x------Sebanyak itu.ingatlah jikalau menjadi thabib yang mengobati yang menjadi thabibnya berkekalan mengingat Allah dengan ikhlash maka insyaa Allah akan diberi karunia oleh Allah ta’ala disembuhkan sisakit serta karunia rahmat atas segala urusan dunia dan 

akhirat………………….Tamat………………………

Tidak ada komentar: