Minggu, 11 Oktober 2015

BAB :9 : Perihal martabat tujuh dengan singkat serba tujuh...latin.....



BAB KE SEMBILAN :
Perihal martabat tujuh dengan singkat serba tujuh



Bulu
1
Ilahi ya hasranii
8
Jantung
Ya ghaibu
Kulit
2
Ya Jiblu
9
Hati
Ya wahdu
Daging
3
Ya Ananu
10
Limpa
Ya sayyidi
Urat
4
Ya akramu
11
Hati limpa
Ya syahidu
Darah
5
Ya hadlu
12
Hati pusat
Ya wahidul baqiyu
Tulang
6
Ya nabari-u
13
Perut
Ya wahidah
Sumsum
7
Ya askalu
14
Mata
Ya muhammadu





 



Qalallahu ta’ala : walaqad khalaqna fauqakum sab’a tharaaiqa 9almukminun-17)

Artinya : dimana Allah sesungguhnya kami jadikan diatas kamu tujuh jalan.

Serba Tujuh :

Thoreqat muroqobah itu tujuh,  ma’rifat itu berpangkat tujuh,                                                         Didalam Lathifah itu tujuh,  begitupun gerak tubuh jasmani itu pada anggauta yang tujuh,  syurga dan neraka berpangkat tujuh,
Kuncinya kalimah itu Yang kalimah tujuh, Nafi Isbat syaratnya tujuh, Langit dan bumi berlapis tujuh,
Maka nafsupun maqomnya tujuh,
1.                        Nafsul Amarah,
2.                        Nafsul-luamah,
3.                        Nafsul Mulhimah.
4.                        Nafsul Muthmainah
5.                        Nafsur-rodiyah
6.                        Nafsul Mardiyah,
7.                        Nafsul Kamilah / Nafsu ‘Ubudiyah,
Dan Ruuh itu tujuh,………………………………..
Diantara kalimat Itu ada tujuh,yakni:
1.                        La,
2.                        Ilaha
3.                        Illa
4.                        llah
5.                        Muhammad
6.                        Rasulu
7.                        llah
dan perhatikanlah bahwasanya Allah menjadikan alam ini kebanyakan berpangkat tujuh.
Bermula ahli syufiyah berpendapat bahwa yang dimaksud dengan jalan yang tujuh (sab’a tharqaiqa) aitu adalah :
1.                        Ahidiyyah :   Yaitu ‘Ibarat Dzat bakhtu yakni Dzat Allah semata-mata
2.                        Wahdah :   Shifat Allah
3.                        Wahidiyyah : Asma Allah
Maka tatkala martabat itu Qodim lagi Azali, maujud didalam ‘alamullah.
4.                        ‘Alamur-ruh.
5.                        ‘Alamul Misyal,
6.                        ‘Alamul Ajsam,
7.                         Alamul Insan,
Jadinya mengetahui tujuh bartabat itu Ialah perbedaan muhad-dats dari Qodim.
·   Zhahir dengan bathin,
·   Nafi  dengan isbat,
·   Haq dengan bathil,
Pertama-tama keterangan singkat seolah-olah : martabat Ahadiyyah.

Adapun martabat Ahadiyyah yaitu ‘ibarat----Wujud Dzat Allah---yang wajibil wujud---Alghoniy-yul Muthlaqu,---Juga Dinamakan bahwa martabat Ahadiyyah itu----Dzatullah----Ash-shirfu Walbahtu----jatinya sejati----semata-mata.
Tetkala itu semata-mata ‘Alam belum terjadi,
·   ‘Aresy, belum terjadi,
·   Langit an bumi,
·   Laut, dan arat,
·   Air,
·   Angin,
·   Api, dan tanah sekalian pun belum terjadi,
·   Loh belum tersurat,
·   Dan Qolam belum menulis,
Lagi pula martabat prtama itu dinamakan juga (lataa innu) yakni tiada kenyataan yang artinya (belum ada yang mengenal Allah) lagi tersembunyi hanya Dzat Allah saja semata-mata (yang ada) maka kesinilah isyarat dari Hadits Qudsi yang bunyinya :

Kuntu kanzan makhfiyyan fa-akhbabtu an’urafu fakhalaqtu muhammadin wakhalaqtu minhul asy-yaa-a
 Artinya : adalah kami pembendaharaan yang tersembunyi, maka Aku mensukai untuk dikenal (maka Aku jadikan Nur Muhammad) lalu kami jadikan daripada Nuur itu segala sesuatu, dan dalam sesuatu.
Bunyinya : kuntu hazinatan khafiyatan, ahbabtu an’urifu fakhalaqtul khalqa fata’araftu ilaihi fa’arafuni.
Artinya : adalah kami pembendaharaan yang tersembunyi maka kami suka agar dikenal, maka kami jadikan makhluq lalu dengan kami mereka mengenal kami.

Bahwasanya matabat Ahadiyyah itu dinamakan juga ‘alam lahut yaitu ibarat daripada Ma’rifat akan Dzat Allah yang wajibil wujud, al-ma’ani muthlaq.
Kedua : Keterangan Singkat : Martabat Wahdah.

Adapun martabat Wahdah artinya : ibarat martabat (syifatullah) yang jamal dan dinamakanlah (ta’yiinul awwal) maksudnya kenyataan yang pertama inilah martabat (syifatullah) sedangkan martabat pertama tadi (lata’yiinu) artinya : tiada kenyataan oleh karena masih tersembunyi belum dikenal oleh makhluq.
Ketiga : Ketrangan Singkat : Martabat Wahidiyyah.

Adapun martabat Wahidiyyah ibarat martabat (asma ullah) dan dinamakan (ta’yiinussani) maksudnya : kenyataan yang kedua dan juga dinamakan (‘Ayanussabitu) artinya : kenyataan yang tetap.
Maka martabat wahdah yang (kedua0 dan martabat Wahidiyyah yang (ketiga) dinamakan ‘alam jabarut yakni ibarat daripada ma’rifa akan segala (Asma) dan segala syifatnya yang (jamal).


Dengan mengetahui martabat…(Ahidiyyah)…...Hu wallahu ahad…
Martabat--(Wahdah)……….……Allahu Lasyarikalah……………………………
Martabat …..(Wahidiyyah) .Lailaha Illallahul Wahidul Qohar. itu mengenal yang Qodim.
·   Adapun martabat yang muhad-dats itu ada…empat……………………………........
·   'Alamur-ruuh,……………………………………………………………………..........
·   'Alamul Mitsal,………………………………………………….......................................
·   'Alamul   Ajsam,……………………………………………...........................................
·   ‘Alamul Insan..........................................................................................................................

Keempat : Keterangan  singkat : ‘Alamur-ruuh.

Adapun ‘Alamur-ruuh yaitulah ;----(Nuur Muhammad - Ruuh Muhammad)----dan juga dikata roohul arwah, maka inilah Isyarat dari pada Hadits Rasulullah.s.a.w.yang berbunyi :
Awwalu makhlaqallahu nuura nabiyyika yaa jabiira, fakhalaqa minhul asyyaa-a wa anta min asyyaa-i,
Artinya : bermula yang mula/pertama dijadikan oleh (Allah) itu nurnya nabimu (Wahiya jabara), lalu Allah jadikan dari nur itu segala sesuatu dan (engkau) dari segala sesuatu itu.

Dan lagi sabda Rasulullah saw : ana minallahi wal mukminuna minni.
Artinya : (Aku dari pada Allah) dan sekalian orang mukmin itu dari padaku

Dan lagi sabdanya  rasulullah saw : ana abul arwahi wa-adamu abul bashari.
Artinya : (daku) ini bapaknya sekalian (nyawa) dan (adam) itu bapaknya sekalian (tubuh jasmani).
Dan lagi sabdanya : Kuntu nuran baina yadayyi rabbi.
Artinya : adalah (daku) ini (cahya) diantara sekalian kedua tangan (Qadrat iradat) tuhanku.
Demikianlah Allah ta’ala menjadikan sekalian ‘alam ini hanya karena (Muhammad) saja,
Karena Allah berfirman dalam hadits qudsi :
Laulaka laulaka lama khalaqtul aflaka.
Artinya : jika tidak kaena engkau (Ya Mukammad), niscaya tidaklah Aku jadikan (aflaka-makhluq / semesta alam ini).
Dan lagi sabda Rasulullah saw, : innallaha khalaqal nuuran nabiyyi shalallahu ‘alaihi wasallam min dzifihi wakhalaqal ‘alama biamrihi min nuuri Muhammadin saw,
 Artinya : sesungguhnya Allah menjadikan (nuur Nabimu saw), daripada (Dzat-nya) dan Allah jadikan sekalian (alam) daripada (nur Muhammad saw),
Kelima : Keterangan Singkat Martabat ‘Alamul Misyal.
Adapun martabat ‘Alamul Mitsal ibarat haqeqat Muhammadiyah yaitu ibarat daripada penceraian (ruuh Muhammad) itu
Keenam : Keterangan Singkat Martabat
Adapun martabat ‘alamul Ajsam yaitu ibarat daripada segala (jisim yang kasar) 
Ketujuh : Keterangan Singkat : Martabat ‘Alamul Insan.
Adapun martabat ‘Alamul insan yang dinamakan pula ‘Alamul Ajsam itu ‘Almul Mulku dan ‘Alamul Syahadah, maka termasuk maka termasuk alam insanul kamil
Adapun ‘Almul ruuh dan ‘alamul mitsal itu disebut juga dengan nama (‘Alam malakut-alam ghaib)
Keterangan yang meliputi didalam ‘Alam Shaghir : serba tujuh.

1 . Bumi didalam ‘Alam Shaghir kepada tubuh zhohir Iitu ---7----macam :
1 . Bulu
2 . Kulit
3 . Daging
4 . Urat
5 . Darah
6 . Tulang
7 . Sumsum
2 . Langit didalam ‘Alam Shaghir kepada tubuh bathin Itu----7----macam :
1 . Ruh Nabati
2 . Ruh Hayawani
3 . Ruh Ruhani
4 . Ruh Nurani
5 . Ruh Nafsani
6 . Ruh Rabbani
7 . Ruh Idhofi
3 . Syurga didalam ‘Alam Shaghir kepada tubuh Zhahir dan bathin Itu ----7---pangkat
1 . Taubat
2 . Syahadat
3 . Sholat
4 . Zakat
5 . Shaom / puasa
6 . Jihad Fisabilillah
7 . Shobar Ridho Ikhlash
4 . Neraka didalam ‘Alam Shaghir kepada tubuh Zhahir dan bathin Itu ---7----macam :
1 . Ma’shiat
2 . Hashud
3 . Takabur
4 . Ria
5 . Thama’
6 . Syirik
7 . Minum Hamar / Membunuh.
5 . Mahligai didalam ‘Alam Shaghir kepada tubuh Zhahir dan bathin---7---macam :
1 . Shodru----Dada-----
2 . Qolbu
3 . Hati
4 . Jantung
5 . Budi
6 . Cinta
7 . .Nyawa----Rahasia-----
Adapun Shodru tempat --Islam----dan Qolbu tempat---Iman---dan hati tempat---ingat---
Dan jantung tempat --puji---dan Budi tempat---Dzikir-----an cinta tempat----Ma’rifat---an Nyawa tempat--Syahadah-dan Rahasia tempat-----Hidup----
Segala Ruh Itu Serba Tujuh.
1 . Ruh Idhofi------2 . Ruh Rabbani-------3 . Ruh Nafsani------4 . Ruh Nurani-----5 . Ruh Ruhani-----6 . Ruh Hayawani------7 . Ruh Jasmani / Nabati--------
Fuad ---------itu ‘Alam Malakut – itulah Saidina Jabrail.a.s.
Rohul Yuqthoh--------Berdinding dengan Nafsu secara Zhohir atau----Khawasil Khomsah---
Hawasil Khomsah
Didalam Paru-paru ada--320---Urat,--keseluruh darah bekerja ,dikuasai oleh Ruh Idhofi, itulah Ruh Muhammad--Ruh Ilafi--namanya
Adapun Ruuh Idhafi itu nur Muhammad saw, yang berpencar dan itulah yang dikata ‘Ayanussabitu yang dikata juga tajalli shurataini Wujud, shifat, Dzat, bahwasanya Ruuh Idhafi itu meliputi pada badan yang kasar.
Adapun lathifaturruh maqamnya itu : Nafsul Mulhimah tempat murakabah itu adalah maqam (Fanau fish-shifati)
Tingkatan Maqom Puji.

1 . Puji Tubuh------------2 . Puji Hati----------3 . Puji Nyawa-----------4 . Puji Rahasia----------
 Puji Tubuh.
Yang dinamakan puji tubuh itu : memuji dengan dzikir kalimat nafi itsbat (lailaha illallah) hingga karam di dalam puji itu, maka dinamakan (fana-u fil af’al), dan tingkatannya (ilmul yaqin) yaitu maqam ahli (Ma’rifat), dzikruhul billisan.
Puji Hati
Ialah memuji dengan kalimat (illallah,illallah), hingga karam di dalam puji itu, maka dinamakan (fana-u fil asma) dan tingkatannya (a’inul yaqin) yaitu maqam ahli (thareqat), dzikruhu biqalbi
Puji Nyawa.


Ialah memuji dengan kalimatul ‘Ulya (Allah,Allah,Allah) hingga karam di dalam puji itu, dinamakan (fana-u fish-shifat), dan tingkatannya (haqqul yaqin) yaitu maqam ahli (haqeqat) yakni adalah maqam Rasulullah saw, dzikruhu birruuh.
Puji Rahasia.
Ialah memuji dengan dzikr ismudz-dzat (Huu,Huu,Huu) hingga karam di dalam puji itu, maka dinamakan (fanau fidz-dzat), yaitu tingkatannya (Akmalul yaqin), yaitu maqam ahli (ma’rifat) yakni maqam malaikat, dzikruhu bissir.
Adapun puji tubuh dengan kaliamat nafi itsbat (lailaha illallah) maksudnya …..lamaujuda illallah-lama’buda illallah-lama’buda illallah-lamakshuda illallah-lada-ima illallah…...
Adapun puji ….illallah..illallah…itu menjadi syarat untuk mensucikan paa segala tubuh kita hingga karamlah tubuh didalam puji itu.
Adapun dengan puji ….Allah..Allah…Allah….itu hendak memelihara tubuh kita yang halus yakni (nyawa) kita bangsa (ruuhul qudus), ruuh ruuhani-ruuh nuurani, yaitu : haqeqatnya manusia.
Adapun dengan puji….Huu-Huu-Huu….itu hendak memelihara didalam tashdiqnya, yakni : jangan merasa sekali-kali bahwa hamba itu mempunyai gerak itu haqeqatnya : Sirr yaitu rasa, bahwasanya rasa itu Rasulullah, dan bahwa Rasulullah itu yang dianggap rasa Allah sebenar-benarnya, karena gerak kita itu gerak allah jua, dan pula : kita ini ….Qudrat-Iradat Allahta’ala, seperti firman Allah ta’ala : lillahi mulkussamawati wal-ardhi wama fiihinna, wahuwa’ala kulli syai-iin qadiir (almaidah-123),= artinya : kepunyaan allah lah segala kerajaan langit dan bumi serta segala isinya, allah maha kuasa atas segala sesuatu.
Puji ‘anashir arba’ati kepada Allah.
Adapun puji ‘anashirul arba’ati kepada Allah itu dijalankannya dengan dzikir sulthanidz-dzikir (kulli jasadi)

‘Anashir
Puji : Asma Ullah
Lathifah
Alma-u = Air
Yaa  Muhyii =
Lathifatur-ruuh
Annar = Api
Yaa ‘Azhiimu =
Lathifatus-sir
Rihun = Angi
Yaa Qawwiyu =
Lathifatul akhfa
Turabin = Tanah
Yaa Hakiimu =
Lathifatul Khafi
 Puji Jasmani
Adapun puji jasmani bangsa dzahir itu ada (14) macam dengan menjangkau bumi didalam ‘alam shagir kepada tubuh zdahir (7) macam : maka dijalankan dengan sulthani dzikri.



Bulu
1
Ilahi ya hasranii
8
Jantung
Ya ghaibu
Kulit
2
Ya Jiblu
9
Hati
Ya wahdu
Daging
3
Ya Ananu
10
Limpa
Ya sayyidi
Urat
4
Ya akramu
11
Hati limpa
Ya syahidu
Darah
5
Ya hadlu
12
Hati pusat
Ya wahidul baqiyu
Tulang
6
Ya nabari-u
13
Perut
Ya wahidah
Sumsum
7
Ya askalu
14
Mata
Ya muhammadu











Telah bersabda Rasulullah saw, kepada para shahabat : barangsiapa  yang tidak mngetahui puji kepada Tuhannya sendiri, maka ia tidak mengetahui sempurnanya pujinya kepada Allah subhanahu wata’ala.
Puji Nyawa.
Adapun puji nyawa yang bangsa bathin itu ada (8) macam, yang dijalankannya pun dengan sulthani dzikri.

1
Ruuh nabati
Ya ‘alimu
5
Ruuh  : Ya wujudullahi
2
Ruuh hayawani
Ya Khaliqu
6
Ruuh rabbani : Ya Ruhullah
3
Ruuh Jasmani
Ya Rahmanu
7
Ruuh nurani : Ya dzatullah
4
Ruuh ruhani
Ya qadiru
8
Ruuh idhafi : Ya haqqullahi
 
            Telah bersaba rasulullah saw, laataj’alauu buyuutikum qubuuran,= janganlah kamu sekalian menjadikan hati-hati kamu itu quburan (hati yang mati). Dan lagi sabdanya : matsalul baitil ladzii yadz kurullaha fiihi walbaituladzii layadzkurullaha fiihi kamatsalil hayyi walmayyiti, = perumpamaan hatinya orang yang ada berdzikir dia kepada Allah didalamnya dengan hati orang yang tiada berdzikir dia kepada Allah didalamnya, adalah seumpama orang yang hidup dengan orang yang (mati),
Diriwayatkan pula dari ahmad dan abu daud suatu washiat Nabi saw, kepada ……….., agar berbanyak-banyak berdu’a ini : Allahumma a’innii ‘alaa dzikrika wasyukrika wahusni ‘ibaatika,= wahai Tuhanku allah, tolonglah hamba atas berdzikir kepada engkau an bersyukur kepada engkau dan bagus beribadah kepada engkau.

Wallahu ‘alam bishshawab
tamat

Tidak ada komentar: