BAB : KE EMPAT BELAS :
IBTIDAIYAH DZIKIR LATHOIF
Agar supaya lancar menjalankan dzikir tujuh lathifah
seyogyanya dilakukan latihan – latihan bertahap karena mungkin angkatan sesama
murid itu tidak sama sebagai tarap pertama di dzikirkan lafazh…Bismillahirrohmanirrohiim …sebanyak
bilangan ‘adad hurupnya yaitu ( 768 x ) yang dibagikan kedalam tujuh lathifah
menjadi : 1. lathifatul qolbi ( 114 x ) dan dalam enam lathifah masing – masing
( 112 x ) yakni sebagai berikut :
1 . Lathifatul Qolbu ……………
………………………………... ( 114x )
2 . Lathifatur Ruuh ……………………………………………………….( 112x )
3
. Lathifatus Siir
……………………………………………………...……… ( 112x
)
4 . Lathifatul khofi …………. …………………………………………..…….... ( 112x )
5 . Lathifatul Akhfa ………….…………………………………………………. ( 112x )
6 . Layhifatul Nafsi annathiqoh ……………………………………….. ( 112x )
7 . Lathifatul Kulli
jasadi …………………………………………( 112x )
-----------------------------------------------------------------------------------
Jadi jumlah ………………………… (
786x )
Diajarkan
pada tiap – tiap ba’da shalat isa seperti berikut ini
- duduk tarik dari kanan kekiri pada tiap2 menjalankan dzikir didalam tujuh lathoif
- niat di dalam hati :
Allahumma inni nawaitu khonwata tabatta wailaika
wabtidhoan limardhotika ya akramal akromiin
- dengan lisan membaca :
fatihah ilaa khadaratin nabiyyil musthofa muhammadin
.s.a.w. serta shahabat empat – abubkar – umar – usman – ‘ali – masyaihi
alqodariyah dan naqsabandiyah pemimpin kita saihuna .-ibu – bapak –
mu’kminin - mu’kminat – fatihah dan surat alikhlas
dihadiyahkan seumpamapahalanya pada yang telah tersebut diatas.
- mulailah kepala ditundukan dengan muka cenderung kepada jurusan lathifatul qolbi kedua mata di pejamkan – lidah ditekuk keatas langit langit ( laklakan ) dan badan tidak bergerak sampai selesai.
- lalu didalam hati berdo’a dan berdzikir.
Ilahi antal maqshudii
waridhokal mathluubi ‘atinii mahabbataka wa’rifataka .allahu nazhiri allahu
khadirii allahu ma’ii
barulah mendzikirkan ( Bismillahirrohmanirrohiim ) menurut bilangan yang tersebut diatas pada tiap – tiap lathoifnya demikian juga nanti.
dalam hal mendzikirkan lafazh 2 apa saja didalam tujuh
lathifah sebagaimana pula lihat keterangan pada halaman ( ………..) bab kesepuluh.
6.
ditutup dengan do’a yang dibaca biqolbi juga.
Bismillahirrohmanirrohiim
Allahumma inni asalukattaubata wal inabata wal istiqomata ‘alassari’atilghoroi wathoreqotilbaidhoi birohmatika yaarhamarrohimiin.
Barulah kedua mata kita
dibuka.
TARAF KEDUA
Mendzikirkan surat alfatihah – menurut bilangan ‘adadnya
dengan tatacara seperti pada mendzikirkan – bismillahirrohmanirrohiim tersebut
diatas.
TARAF KETIGA
Mendikirkan
shalawat .
Dengan bilangan ‘adad hurup nama yang didzikirkan
atau tiap lathoif ( 10 x / 100 x / 1000 x
Bismillahirrohmanirrohiim .allahumma sholli wassaliim ‘ala syayyidina
muhammadin wa’ala ali sayyidina muhammadin bini’mati sayyidina muhammadin
bibarkati syayyidina muhammadin
Shalawat Annaqsabandiyah
Allahumma shalli ‘ala syayyidina muhammadin wa’ala ‘ali
syayyidina uhammadin ‘adadaka kulli daain wabarik wasalim ‘alaihi wa’anaihim
kasyiron – kasyiron – kasyiron . dengan tatacara seperti pada tarap pertama dan tarap kedua.
TARAF KE EMPAT
Mendzikirkan Istighfar :
Dengan bilangan ‘adad huruf
nama atau tiap – tiap lathoif ( 10 x / 100 x / 1000 x )
- astaghfirullah wa atubu ilaihi
- astaghfirullahal ‘azhiim innahu kana ghofaro
- yaghofaro ighfirlii dzambii
dengan tatacara tarap – tarap yang lalu.
TARAF KE LIMA
Masih
dengan tatacara yang sama : mendzikirkan tabiihul kamal.
Subhanallahi
walhamdulillahi walailaha illallah wallahu akbar walahaulawala quwwata
illabillahil ‘aliyyil ‘azhiim.
Dengan bilangan pada tiap2 lathoif (10 x/ / 100 x / 1000 x ) atau menurut bilangan hurup nama.
TARAF KE ENAM
Keterangan
: kepada ahlinya : duduk pada seperti dzikir lathoif, badan semua dilemahkan
dan disertakan dzikir sirr dengan membawa rasa menarik sambil menghela dari
jempol kaki sampai keatas baital ma’mur maka tiap – tiap lathoif ucapan dzikir
dengan menahan nafas panjang demikian berlaku bagi tiga – tiganya dzikir.
Dzikir
Mizan
Ini dimulai dengan
mendzikirkan (Huu) diteruskan dengan
mendzikirkan kalimat (nafi isbat)
- mula-mula dzikir (Huu) dihela dari bawah pusat (Johar awal) sampai kedalam otaq kepala (lathifatuln-nafsi anathiqah) dengan nafas panjang satu kali sempai ada (rasa) :terada dan terlihat betul-betul, jelas ; nafas ditahandibawah pusat lalu dinaikan (dihela) ismudza-dzat (Huu)dari bawah pusat johar awal itu kedalamlathifatunnafsi anathiqah lantas dihela terus kebahu (pundak) kanan terus ke lathifatur-ruuh tersebut masuk ke lathifatul qalbu.
2. setelah
itu diganti berdzikir terus di dalam lathifatul qalbu dengan kalimatul ’ulya (Allah,Allah,Allah) sehingga
meresapbenar terasa dan terada menjalar keseluruh tubuh (Baqaibillah), lalu:
- bergantilah dzikir dengan lisan (Laa ilaha illallah) sambil di ikuti dengan tarikan dari : (Johar awal) –lathifatunnafsi anathiqah-bahu kanan-lathifatul akhfa-lathifatul qalbu-sedemikian sehingga kalimat : nafi itsbat itu menerangi (Hati).
Keterangan : Dzikir dengan suratul ikhlashi didalam
‘alamul-amri yakni didalam lathif yang ke (lima)
itu hendaklah di Dzikirkan dengan ayat2 suratul-ikhlashi di lazimkan hingga
mendapat rasa terada dan terlihat dengan ‘ainal bashirat dan nurul iman di dalam tiap-tiap lathifah itu.
Jikalau sekiranya belum mendapat rasa terada dan
terlihat kalimatul/ayat tersebut maka hendaknya tetap diteruskan dahulu pada
lathifah yang bersangkutan yakni jangan pindah kedalam lathifah berikutnya.
Demikianlah dikerjakan dampai benar-benar mendapat (rasa terada dan terlihat kalimat/ayat
suratul ikhlashi) itu di dalam
kalimahnya lathaif tersebut.
Maka disempurnakanlah dengan cara sirru
yakni dengan cara sulthani dzikri,
Membaca :
Qulhuwallahu
ahadu, bifadhliha yarabbi latakilnii ilaa ahadu, wa idza tuhawijnii ilaa ahadu,
waghninii ya rabbi ‘an kulli ahadu, yaman ilaihil mustanadi wa’alaihil
mustanadi, ‘alian ‘alal’ulaa fauqal’alaa fardu shamad, munazzahu fiilmulkihi
laisa lahu syariikun walaa walad, warizquhu mayassarru yajrii ‘alaa thuulil
maad, yasayyidii khudbiyadii minazh-zhalamii ilaarrasyad, wanajjinii min kulli
dhiiqin watakunu ya ilahal fahli bihaqqillahualsh-shamad, walam yulad walam
yakun lahu kufuan ahadu,
*****Rahmat Mulyadi Taman Bima Permai Jln : Sena III Blok A 11 Cirebon Jabar*****
Wallahu’alam
bish-shawab
tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar